Tuesday, December 11, 2012

‎20 ciri Perempuan yg seksi di mata lelaki soleh




1. Solat 5 waktu
2. Sabar dan tidak gelojoh
3. Suka budak2
4. Sangat hormati dan sayangi mak mertua
5. Sangat sygkan adik2 ipar
6. Adik2 ipar boleh bergurau dan menangis bersama
7. Bangun mlm gosok / iron baju suami
8. Bangun mlm solat hajat dan tahajud doakan suami
9. Tak benarkan lelaki bukan muhrim masuk rumah
10. Melecur tgn belajar masak dan masak utk suami
11. Berjaga mlm tunggu suami balik kerja lewat
12. Sanggup Berlapar tunggu nak mkn sama2 suami
13. Pemurah suka bersedekah dan bantu suami
14. Sentiasa mengalah dan hanya menangis dlm senyuman bila diuji
15. Tak bnyk cakap sgt / membebel
16. Manje tp bukan mengada-ngada
17. Bau harum dan sukakan kecantikan dengan aurat yg masih terjaga
18. Bersih dan suka mengemas
19. Cium tgn suami angkat beg ke kereta utk ke tempat kerja / menyokong kerjaya suami
20. Tidak mengutuk adik beradik / saudara mara suami

Kita tak mungkin dpt semua yg ada ciri tu ... Dapat sikitpun bersyukurlah ... Jommmmm sama2 jadikan diri kita mcm tu kerana ianya tarikan lelaki soleh.

Wallahualam ;)

Saturday, December 8, 2012

10 KISAH CINTA ISLAM YANG PALING INDAH

1. Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

Cinta Ali dan Fatimah luar biasa indah, terjaga kerahasiaanya dalam sikap, ekspresi, dan kata, hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam suatu pernikahan. Konon saking rahasianya, setan saja tidak tahu menahu soal cinta di antara mereka. Subhanallah.

Ali terpesona pada Fatimah sejak lama, disebabkan oleh kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah Saw. itu. Ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar ibn Khattab melamar Fatimah sementara dirinya belum siap untuk melakukannya. Namun kesabarannya berbuah manis,lamaran kedua orang sahabat yang tak diragukan lagi kesholehannya tersebut ternyata ditolak Rasulullah Saw. Akhirnya Ali memberanikan diri. Dan ternyata lamarannya kepada Fatimah yang hanya bermodal baju besi diterima.

Di sisi lain, Fatimah ternyata telah memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah kedua menikah, Fatimah berkata kepada Ali: “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa ia tetap mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fathimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu



2. Umar bin Abdul Aziz


Umar bin Abdul Aziz, khalifah termasyhur dalam Bani Umayyah, suatu kali jatuh cinta pada seorang gadis, namun istrinya, Fatimah binti Abdul Malik tak pernah mengizinkannya menikah lagi. Suatu saat dikisahkan bahwa Umar mengalami sakit akibat kelelahan dalam mengatur urusan pemerintahan. Fatimah pun datang membawa kejutan untuk menghibur suaminya. Ia menghadiahkan gadis yang telah lama dicintai Umar, begitu pun si gadis mencintai Umar. Namun Umar malah berkata: "Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Saya benar-benar tidak merubah diri saya kalau saya kembali kepada dunia perasaan semacam itu,"

Umar memenangkan cinta yang lain, karena memang ada cinta di atas cinta. Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan pemuda lain. Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan rumah Umar, gadis itu bertanya, "Umar, dulu kamu pernah mencintaiku. Tapi kemanakah cinta itu sekarang?" Umar bergetar haru, tapi ia kemudian menjawab, "Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya lebih dalam!"



3. Abdurrahman ibn Abu Bakar


Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq dan istrinya, Atika, amat saling mencintai satu sama lain sehingga Abu Bakar merasa khawatir dan pada akhirnya meminta Abdurrahman menceraikan istrinya karena takut cinta mereka berdua melalaikan dari jihad dan ibadah. Abdurrahman pun menuruti perintah ayahnya, meski cintanya pada sang istri begitu besar.

Namun tentu saja Abdurrahman tak pernah bisa melupakan istrinya. Berhari-hari ia larut dalam duka meski ia telah berusaha sebaik mungkin untuk tegar. Perasaan Abdurrahman itu pun melahirkan syair cinta indah sepanjang masa:

Demi Allah, tidaklah aku melupakanmu
Walau mentari tak terbit meninggi
Dan tidaklah terurai air mata merpati itu
Kecuali berbagi hati
Tak pernah kudapati orang sepertiku
Menceraikan orang seperti dia
Dan tidaklah orang seperti dia dithalaq karena dosanya
Dia berakhlaq mulia, beragama, dan bernabikan Muhammad
Berbudi pekerti tinggi, bersifat pemalu dan halus tutur katanya

Akhirnya hati sang ayah pun luluh. Mereka diizinkan untuk rujuk kembali. Abdurrahman pun membuktikan bahwa cintanya suci dan takkan mengorbankan ibadah dan jihadnya di jalan Allah. Terbukti ia syahid tak berapa lama kemudian.



4. Rasulullah Saw. dan Khadijah binti Khuwailid


Teladan dalam kisah cinta terbaik tentunya datang dari insan terbaik sepanjang masa: Rasulullah Saw. Cintanya kepada Khadijah tetap abadi walaupun Khadijah telah meninggal. Alkisah ternyata Rasulullah telah memendam cintanya pada Khadijah sebelum mereka menikah. Saat sahabat Khadijah, Nafisah binti Muniyah, menanyakan kesedian Nabi Saw. untuk menikahi Khadijah, maka Beliau menjawab: “Bagaimana caranya?” Ya, seolah-olah Beliau memang telah menantikannya sejak lama.

Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah Saw. Wanita ini bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar."

Sambil menangis Rasulullah Saw menjawab, "Masih adakah orang lain setelah Khadijah?"

Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.

Masih banyak lagi bukti-bukti cinta dahsyat nan luar biasa islami Rasulullah Saw. kepada Khadijah. Subhanallah.



5. Rasulullah Saw. dan Aisyah


Jika Rasulullah SAW ditanya siapa istri yang paling dicintainya, Rasul menjawab, ”Aisyah”. Tapi ketika ditanya tentang cintanya pada Khadijah, beliau menjawab, “cinta itu Allah karuniakan kepadaku”. Cinta Rasulullah pada keduanya berbeda, tapi keduanya lahir dari satu yang sama: pesona kematangan.

Pesona Khadijah adalah pesona kematangan jiwa. Pesona ini melahirkan cinta sejati yang Allah kirimkan kepada jiwa Nabi Saw. Cinta ini pula yang masih menyertai nama Khadijah tatkala nama tersebut disebut-sebut setelah Khadijah tiada, sehingga Aisyah cemburu padanya.

Sedangkan Aisyah adalah gabungan dari pesona kecantikan, kecerdasan, dan kematangan dini. Ummu Salamah berkata, “Rasul tidak dapat menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.”

Banyak kisah-kisah romantis yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad dan istrinya, Aisyah. Rasul pernah berlomba lari dengan Aisyah. Rasul pernah bermanja diri kepada Aisyah. Rasul memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan ‘Humaira’. Rasul pernah disisirkan rambutnya, dan masih banyak lagi kisah serupa tentang romantika suami-istri.



6. Thalhah ibn ‘Ubaidillah


Berikut ini kutipan kisah Thalhah ibn ‘Ubaidillah.

Satu hari ia berbincang dengan ‘Aisyah, isteri sang Nabi, yang masih terhitung sepupunya. Rasulullah datang, dan wajah beliau pias tak suka. Dengan isyarat, beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam meminta ‘Aisyah masuk ke dalam bilik. Wajah Thalhah memerah. Ia undur diri bersama gumam dalam hati, “Beliau melarangku berbincang dengan ‘Aisyah. Tunggu saja, jika beliau telah diwafatkan Allah, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar ‘Aisyah.”

Satu saat dibisikannya maksud itu pada seorang kawan, “Ya, akan kunikahi ‘Aisyah jika Nabi telah wafat.”

Gumam hati dan ucapan Thalhah disambut wahyu. Allah menurunkan firmanNya kepada Sang Nabi dalam ayat kelimapuluhtiga surat Al Ahzab, “Dan apabila kalian meminta suatu hajat kepada isteri Nabi itu, maka mintalah pada mereka dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tiada boleh menyakiti Rasulullah dan tidak boleh menikahi isteri-isterinya sesudah wafatnya selama-lamanya.”

Ketika ayat itu dibacakan padanya, Thalhah menangis. Ia lalu memerdekakan budaknya, menyumbangkan kesepuluh untanya untuk jalan Allah, dan menunaikan haji dengan berjalan kaki sebagai taubat dari ucapannya. Kelak, tetap dengan penuh cinta dinamainya putri kecil yang disayanginya dengan asma ‘Aisyah. ‘Aisyah binti Thalhah. Wanita jelita yang kelak menjadi permata zamannya dengan kecantikan, kecerdasan, dan kecemerlangannya. Persis seperti ‘Aisyah binti Abi Bakr yang pernah dicintai Thalhah.

Subhanallah. Mantab.



7. Kisah cinta yang membawa surga


Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata, "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia sangat rajin dan taat. Suatu waktu dia berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'.

Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata cintanya pada si wanita cantik tak bertepuk sebelah tangan.

Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang untuk melamar gadis tersebut. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku.'

Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobaranya.'

Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus karena menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, Dia menangis dan mendo'akanya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?"

Dia menjawab, "Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan."

Pemuda itu bertanya, "Jika demikian, kemanakah kau menuju?" Dia jawab, "Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak."

Pemuda itu berkata, "Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab, "Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."

Si pemuda bertanya, "Kapan aku bisa melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat kami." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.

Hmm, sebuah kisah cinta yang agung dengan berdasarkan janji bertemu di surga. Luar biasa. AllahuAkbar.

8. Ummu Sulaim dan Abu Thalhah
Ummu Sulaim merupakan janda dari Malik bin Nadhir. Abu Thalhah yang memendam rasa cinta dan kagum akhirnya memutuskan untuk menikahi Ummu Sulaim tanpa banyak pertimbangan. Namun di luar dugaan, jawaban Ummu Sulaim membuat lidahnya menjadi kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada, meski Ummu Sulaim berkata dengan sopan dan rasa hormat,

"Sesungguhnya saya tidak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya sayang engkau seorang kafir dan saya seorang muslimah. Maka tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba Anda tebak apa keinginan saya?"

"Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan," kata Abu Thalhah.

"Sedikitpun saya tidak menginginkan dinar dan kenikmatan. Yang saya inginkan hanya engkau segera memeluk agama Islam," tukas Ummu Sualim tandas.

"Tetapi saya tidak mengerti siapa yang akan menjadi pembimbingku?" tanya Abu Thalhah.

"Tentu saja pembimbingmu adalah Rasululah sendiri," tegas Ummu Sulaim.

Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah Saw. yang mana saat itu tengah duduk bersama para sahabatnya. Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah Saw. berseru, "Abu Thalhah telah datang kepada kalian, dan cahaya Islam tampak pada kedua bola matanya."

Ketulusan hati Ummu Sulaim benar-benar terasa mengharukan relung-relung hati Abu Thalhah. Ummu Sulaim hanya akan mau dinikahi dengan keislamannya tanpa sedikitpun tegiur oleh kenikmatan yang dia janjikan. Wanita mana lagi yang lebih pantas menjadi istri dan ibu asuh anak-anaknya selain Ummu Sulaim? Hingga tanpa terasa di hadapan Rasulullah Saw. lisan Abu Thalhah basah mengulang-ulang kalimat, "Saya mengikuti ajaran Anda, wahai Rasulullah. Saya bersaksi, bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya."

Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Hingga Tsabit –seorang perawi hadits- meriwayatkan dari Anas, "Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya." Selanjutnya mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan sejahtera dalam naungan cahaya Islam.

9. Kisah seorang pemuda yang menemukan apel
Alkisah ada seorang pemuda yang ingin pergi menuntut ilmu. Dictengah perjalanan dia haus dan singgah sebentar di sungai yang airnya jernih. dia langsung mengambil air dan meminumnya. tak berapa lama kemudian dia melihat ada sebuah apel yang terbawa arus sungai, dia pun mengambilnya dan segera memakannya. setelah dia memakan segigit apel itu dia segera berkata "Astagfirullah"

Dia merasa bersalah karena telah memakan apel milik orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu. "Apel ini pasti punya pemiliknya, lancang sekali aku sudah memakannya. Aku harus menemui pemiliknya dan menebus apel ini".

Akhirnya dia menunda perjalanannya menuntut ilmu dan pergi menemui sang pemilik apel dengan menyusuri bantaran sungai untuk sampai kerumah pemilik apel. Tak lama kemudian dia sudah sampai ke rumah pemilik apel. Dia melihat kebun apel yang apelnya tumbuh dengan lebat.

"Assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam wr.wb.". Jawab seorang lelaki tua dari dalam rumahnya.

Pemuda itu dipersilahkan duduk dan dia pun langsung mengatakan segala sesuatunya tanpa ada yang ditambahi dan dikurangi. Bahwa dia telah lancang memakan apel yang terbawa arus sungai.

"Berapa harus kutebus harga apel ini agar kau ridha apel ini aku makan pak tua". tanya pemuda itu.

Lalu pak tua itu menjawab. "Tak usah kau bayar apel itu, tapi kau harus bekerja di kebunku selama 3 tahun tanpa dibayar, apakah kau mau?"

Pemuda itu tampak berfikir, karena untuk segigit apel dia harus membayar dengan bekerja di rumah bapak itu selama tiga tahun dan itupun tanpa digaji, tapi hanya itu satu-satunya pilihan yang harus diambilnya agar bapak itu ridha apelnya ia makan."Baiklah pak, saya mau."

Alhasil pemuda itu bekerja di kebun sang pemilik apel tanpa dibayar. Hari berganti hari, minggu, bulan dan tahun pun berlalu. Tak terasa sudah tiga tahun dia bekerja dikebun itu. Dan hari terakhir dia ingin pamit kepada pemilik kebun.

"Pak tua, sekarang waktuku bekerja di tempatmu sudah berakhir, apakah sekarang kau ridha kalau apelmu sudah aku makan?"

Pak tua itu diam sejenak. "Belum."

Pemuda itu terhenyak. "Kenapa pak tua, bukankah aku sudah bekerja selama tiga tahun di kebunmu."

"Ya, tapi aku tetap tidak ridha jika kau belum melakukan satu permintaanku lagi."

"Apa itu pak tua?"

"Kau harus menikahi putriku, apakah kau mau?"

"Ya, aku mau." jawab pemuda itu.

Bapak tua itu mengatakan lebih lanjut. "Tapi, putriku buta, tuli, bisu dan lumpuh, apakah kau mau?"

Pemuda itu tampak berfikir, bagaimana tidak...dia akan menikahi gadis yang tidak pernah dikenalnya dan gadis itu cacat, dia buta, tuli, dan lumpuh. Bagaimana dia bisa berkomunikasi nantinya? Tapi diap un ingat kembali dengan segigit apel yang telah dimakannya. Dan dia pun menyetujui untuk menikah dengan anak pemilik kebun apel itu untuk mencari ridha atas apel yang sudah dimakannya.

"Baiklah pak, aku mau."

Segera pernikahan pun dilaksanakan. Setelah ijab kabul sang pemuda itupun masuk kamar pengantin. Dia mengucapkan salam dan betapa kagetnya dia ketika dia mendengar salamnya dibalas dari dalam kamarnya. Seketika itupun dia berlari mencari sang bapak pemilik apel yang sudah menjadi mertuanya.

"Ayahanda...siapakah wanita yang ada didalam kamar pengantinku? Kenapa aku tidak menemukan istriku?"

Pak tua itu tersenyum dan menjawab. "Masuklah nak, itu kamarmu dan yang di dalam sana adalah istimu."

Pemuda itu tampak bingung. "Tapi ayahanda, bukankah istriku buta, tuli tapi kenapa dia bisa mendengar salamku?

Bukankah dia bisu tapi kenapa dia bisa menjawab salamku?"

Pak tua itu tersenyum lagi dan menjelaskan. "Ya, memang dia buta, buta dari segala hal yang dilarang Allah. Dia tuli, tuli dari hal-hal yang tidak pantas didengarnya dan dilarang Allah. Dia memang bisu, bisu dari hal yang sifatnya sia-sia dan dilarang Allah, dan dia lumpuh, karena tidak bisa berjalan ke tempat-tempat yang maksiat."

Pemuda itu hanya terdiam dan mengucap lirih: "Subhanallah....."

Dan merekapun hidup berbahagia dengan cinta dari Allah.



10. Zulaikha dan Yusuf As. 


Cinta Zulaikha kepada Yusuf As. konon begitu dalam hingga Zulaikha takut cintanya kepada Yusuf merusak cintanya kepada Allah Swt. Berikut sedikit ulasan tentang cinta mereka

Zulaikha adalah seorang puteri raja sebuah kerajaan di barat (Maghrib) negeri Mesir. Beliau seorang puteri yang cantik menarik. Beliau bermimpi bertemu seorang pemuda yang menarik rupa parasnya dengan peribadi yang amanah dan mulia. Zulaikha pun jatuh hati padanya. Kemudian beliau bermimpi lagi bertemu dengannya tetapi tidak tahu namanya.

Kali berikutnya beliau bermimpi lagi, lelaki tersebut memperkenalkannya sebagai Wazir kerajaan Mesir. Kecintaan dan kasih sayang Zulaikha kepada pemuda tersebut terus berputik menjadi rindu dan rawan sehingga beliau menolak semua pinangan putera raja yang lain. Setelah bapanya mengetahui isihati puterinya, bapanya pun mengatur risikan ke negeri Mesir sehingga mengasilkan majlis pernikahan dengan Wazir negri Mesir.

Memandang Wazir tersebut atau al Aziz bagi kali pertama, hancur luluh dan kecewalah hati Zulaikha. Hatinya hampa dan amat terkejut, bukan wajah tersebut yang beliau temui di dalam mimpi dahulu. Bagaimanapun ada suara ghaib berbisik padanya: “Benar, ini bukan pujaan hati kamu. Tetapi hasrat kamu kepada kekasih kamu yang sebenarnya akan tercapai melaluinya. Janganlah kamu takut kepadanya. Mutiara kehormatan engkau sebagai perawan selamat bersama-sama dengannya.”

Perlu diingat sejarah Mesir menyebut, Wazir diraja Mesir tersebut adalah seorang kasi, yang dikehendaki berkhidmat sepenuh masa kepada baginda raja. Oleh yang demikian Zulaikha terus bertekat untuk terus taat kepada suaminya kerana ia percaya ia selamat bersamnya.

Demikian masa berlalu, sehingga suatu hari al-Aziz membawa pulang Yusuf a.s. yang dibelinya di pasar. Sekali lagi Zulaikha terkejut besar, itulah Yusuf a.s yang dikenalinya didalam mimpi. Tampan, menarik dan menawan.

Sabda Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Hammad dari Tsabit bin Anas memperjelasnya: "Yusuf dan ibunya telah diberi oleh Allah separuh kecantikan dunia."

Kisah Zulaikha dan Yusuf direkam di dalam Al Quran pada Surah Yusuf ayat 21 sampai 36 dan ayat 51. Selepas ayat tersebut Al Quran tidak menceritakan kelanjutan hubungan Zulaikha dengan Yusuf a.s. Namun Ibn Katsir di dalam Tafsir Surah Yusuf memetik bahwa Muhammad bin Ishak berkata bahawa kedudukan yang diberikan kepada Yusuf a.s oleh raja Mesir adalah kedudukan yang dulunya dimiliki oleh suami Zulaikha yang telah dipecat. Juga disebut-sebut bahwa Yusuf telah beristrikan Zulaikha sesudah suaminya meninggal dunia, dan diceritakan bahwa pada suatu ketika berkatalah Yusuf kepada Zulaikha setelah ia menjadi isterinya, “Tidakkah keadaan dan hubungan kita se¬karang ini lebih baik dari apa yang pernah engkau inginkan?”

Zulaikha menjawab, “Janganlah engkau menyalahkan aku, hai kekasihku, aku sebagai wanita yang cantik, muda belia bersuamikan seorang pemuda yang berketerampilan dingin, menemuimu sebagai pemuda yang tampan, gagah perkasa bertubuh indah, apakah salah bila aku jatuh cinta kepadamu dan lupa akan kedudukanku sebagai wanita yang bersuami?”

Dikisahkan bahwa Yusuf menikahi Zulaikha dalam keadaan gadis (perawan) dan dari perkawinan itu memperoleh dua orang putra: Ifraitsim bin Yusuf dan Misya bin Yusuf.



Demikianlah kisah-kisah cinta yang menggugah hati saya baru-baru ini. Semoga kisah cinta kita sekalian –saya dan anda, wahai para pembaca- seindah cinta mereka. Wallahu wa Rasulullahu bisshowab.

Ini sumber-sumber bacaan dan kutipan:
1. Buku-buku Salim A Fillah
2. http://aburedza.wordpress.com/2009/06/25/371/
3. http://canzie.multiply.com/journal/item/17
4. http://planetaqidah.blogspot.com/2010/07/janji-bertemu-di-surga.html
5. http://abuthalhah.wordpress.com/2011/03/02/thalhah-sebuah-kenangan-atas-cinta/
credit to: http://myrednotes.blogspot.com/2011/03/10-kisah-cinta-paling-indah-sepanjang.html

Saturday, September 15, 2012

travelong cinta Nur Adam...so cweeett!!

Bismillahi rahmani rahim

Perkongsian Travelog Cinta Nur Adam ;)

“….kerana setelah Nur tolak semua pinangan, Allah swt ilhamkan sesuatu pada Nur..”
Katanya bisik menenangkan hati ana….

……………………………………….......................................................



Alhamdulillah, Alhamdulillah, alhamdulillah. Hari ni cukup 12 hari telah ana dan pasangan menjadi mempelai yang halal ikatannya.. syukur Alhamdulillah. Bila diingatkan semula, banyak kenangan yang ana tidak mampu ungkapkan dengan kata-kata, yang tidak mampu ana imaginasi iaitu bila ana mahu fikirkan tentang ini, NIKAH

Teringat betapa sukarnya nak teruskan hidup di bumi anbia, hidup berseorangan; bukannya tiada kawan, ada. Bukannya tiada makanan, ada. Cumanya…apabila Encik Hati telah lama memberi signal pada diri, carilah pasangan untuknya, carilah yang halal untuk nya, carilah insan yang boleh membuatkan hati tersenyum dan berpahala dengan mengingati si dia.. oh hati.. ( mari mengucapkan… Alhamdulillah :) )

Maka bersungguh-sungguh ana cuba mencari, mencari orang yang tidak pernah ana kenal. Sebelum ana kenal sang isteri, ana telah taqdim( lamar) seramai 4 orang dalam setahun! Hahaha, geli hati ingatkan semula, memang benar lagi tepatlah kata pepatah

“ rezeki, hidup mati dan jodoh telah ditetapkan Allah swt.. “

Ana tidak kenal siapa cik isteri. Kami berkenalan dua bulan ( sebelum tarikh nikah ) , jumpa hanyalah dua kali.. ini adalah rahsia Allah swt.. yakin kami setiap hari..

Hari itu hari Khamis… seorang sahabat telah perkenalkan sang Isteri ( Nur) kepada ana. Hanya satu gambar, itu pun hanya gambar matanya sahaja, tanpa wajah yang penuh. Kata sahabat, orangnya baik, solehah dan ceria, maka tergeraklah untuk hati ana untuk taqdim Nur. Ana hari itu sahaja, balik dari kuliah jadi stalker -_-“ haha

Stalk sekian post-post nya di fb, komen-komen, gambar-gambar, tenang hati, tiada perkara-perkara yang cacat cela ada, maka ana teruskan niat. Solat istikharah telah pun didirikan. Hari yang sama, terus ana tanya si dia..

“ assalamu’alaikum wbt…”

“ wa’alaikumsalam wbt… ya? “

“ salam perkenalan.. nama ana adam… ana telah lama simpankan hajat di hati… ana berniat untuk menjadikan kamu sebagai pasangan, jika kamu sudi berilah jawapan, ana sudi tunggu…”

Setelah beberapa ketika, mesej berbalas…

“ ..maaf,beri Nur masa boleh? Hari ini sahaja, 4 orang telah datang memberi lamaran..”

Terkedu ana… 4 orang T-T” Ana lihat semula profile nya, Allah Lima ribu lebih friends, satu ribu lebih subscribers. Wahh!! walaupun semangat semakin pudar…

“ baik, ana tunggu jawapan kamu hari Ahad ini ya… “ balas ana untuk memujuk hati…

Setibanya hari Ahad, melihat bulatan hijau di sebelah namanya di muka buku telah pun menyala, maka ana terus bertanya…

“ assalamu’alaikum wbt, bagaimana ya jawapannya… “

“ wa’alaikumsalam wbt, maaf Nur tidak bersedia..Nur tidak bersedia untuk masa ini untuk terima siapa-siapa… “ balasnya dengan rasa kesal kecil di hati…

* kiranya bukan ana sahaja ditolak lamarannya.. bahkan 3 yang lain turut ditolaknya, gembira tapi sedih sangat!

“ tidak mengapa , tiada jodoh rasanya.. ana merancang, kamu merancang, Allah swt juga sebaik-baik Perancang… “ balas dengan hati yang menangis-nangis …sedihnya…

Itulah penutup chat kami pada hari itu…

Hari berlalu, esok nya, lusanya dan tiga hari selepas itu, ana sangkakan hujan sehingga petang, Alhamdulillah Alah swt kurniakan pelangi berwarna warni untuk memujuk hati. Satu mesej hadir..

“ assalamu’alaikum wbt adam… boleh tak kalau Nur nak tarik semula kata-kata Nur tempoh hari…”

Bila terbaca saja ni, Allah !!! gembiranya, syukur Alhamdulillah… rasa nak menangis pun ada…

“ wa’alaikumsalam wbt Nur… gembiranya hati.. baik Nur…..”

Dan terus ana berjanji pada diri ana dan pada diri Nur akan dua perkara..

Pertama, ana jatuhkan pandangan ana pada sekian wanita/akhwat/perempuan, baik wanita itu lebih baik akhlaknya, lebih baik paras wajahnya… ana telah pun memilih Nur ( waktu ini ana masih belum lagi melihat wajahnya… )

Keduanya.. misi pencarian jodoh telah pun ana hentikan , serta merta ;) ( hihihi)

“ datanglah ke rumah, jumpa abah.. nanti Nur akan khabarkan pada abah .. “

Itulah permulaan chat dan pengakhiran chat dari Nur. Setiap hari ana berdoa moga ini lah keputusan yang terbaik, inilah jodoh terbaik. Ini lah pasangan yang terbaik .. Allah Allah Allah…

Tibanya di Malaysia, 19 Julai, ana siapkan-siapkan diri, tanggal 20 Julai esoknya, terus ana gerakkan diri untuk kali pertama ke negeri Tasik Chini esoknya 21 Julai, akan mula puasa, maka ana tiba di rumahnya pada waktu petang dan abah, menjemput untuk makan malam dan terawih bersama-sama dan sesudah terawih, tepat jam 10.15 malam, maka bermulalah dialog antara bakal menantu dan bakal bapa mentua..

Pada awalnya ana hilangkan rasa segan dalam diri dengan memulakan bicara dengan berbual akan bumi Mesir, buah-buahan, musim-musim di sana dan waktu itu, kali pertama niqab Nur dibuka. Subhanallah, indahnya insan di hadapan mata ana ini.. gembiranya hati,gembiranya!! subhanallah , sangat-sangat cantik dan lawa! So so so beautiful!

Dan ana pun mula bicara dengan abah…

“ …pak cik, tujuan saya datang ke rumah pak cik hanyalah semata-mata kerana ibadah kepada Allah swt… “ mula kecil perbualan ini

“ sebenarnya pak cik, saya suka pada anak pak cik, jujur saya tidak pernah mengenalinya. Hari ini baru kali pertama saya berjumpa dan melihat anak pak cik..”

“ saya suka pada Nur, kalau boleh, saya mahu menjaga nama baik saya, menjaga nama baik keluarga saya, menjaga nama baik Nur, menjaga nama baik keluarga pak cik… “

Ana terhenti berbicara, gugup, loop doop loop dopp bunyi jantung gemuruh, Abah dan Nur dah ketawa kecil lihat reaksi ana. Ana pun tersengih, ana teruskan …

“ kalau boleh…sa..sa…saya….nak jadi menantu pak cik… “ pandang dengan penuh harapan ana pada abah dan penuh kasih sayang.. hihi

* pada asalnya ana cadang nak bertunang saja… namun Alhamdulillah , ana lebih bersungguh apabila sakinah wajahnya membuatkan hati tidak mahu melewatkan-lewatkan pernikahan! :)

“ kamu sudah fikir masak-masak? Ini bukan main-main ni.. “balas abah…

“ saya sungguh-sungguh pak cik… “ jawab ana dengan gugup tapi yakin!

“ Nur, kamu suka pada adam tak? “ tanya abah pada anaknya..

Nur hanya memejam mata sambil mengangguk kecil wajahnya ke bawah… gembiranya ^_^


“… baiklah, beri pak cik bincang dengan mak cik, dengan along angah dan adik beradik Nur yang lain.. “

Itulah penutup bicara kami malam itu dan esok, selepas usai solat subuh bersama dengan abah, abah panggil ke ruang tamu bersama-sama along…

“ adam, insyaAllah kami sekeluarga setuju. Jemputlah keluarga datang untuk berjumpa.. “

Wahhhhh!! Gembiranya !! Alhamdulillah… tersenyum lebar adam… Allahu Akbar.. Alhamdulillah!! dan mula dari saat itu.. segala persiapan untuk nikah terus ana sediakan. Alhamdulillah menunggu 31 Ogos hari akad nikah…

Namun dalam hati ana,semakin nak dekat dengan hari nikah, semakin takut dan seram pun ada, terkenang pada awal perkenalan.. ada satu soalan yang ana tidak nampak jawapannya, kenapa Nur pilih ana? Kenapa tidak pilih 3 yang lain ? sedangkan mereka bertiga itu bukan calang-calang orang

1. Presiden BADAR * dirahsiakan badar mana ( Malaysia )
2. Mahasiswa Undang-Undang Semester Terakhir ( Malaysia)
3. Mahasiswa UiTM S.Alam ( Malaysia)
4. Mahasiswa University Of Alexandria (Mesir, ana)

Kenapa ana? Tidak pernah kenal, tidak pernah jumpa, takut ana…








Pada malam setelah selesai kami diijabkabulkan, setelah berwudhu menenangkan hati, menenangkan diri, maka ana bertanya pada sang isteri yang dicintai…

“….. sayang, adam nak tanya, kenapa Adam ya? Kenapa sayang tolak pinangan kami berempat pada awalnya dan kenapa pada akhirnya Adam yang sayang pilih…”

Jawab Nur dengan tenang, bismillah..

“ adam…..”

“ ya Nur… “

“ Nur pilih Adam, Allah swt yang pilihkan… “

“….kerana setelah Nur tolak semua pinangan, Allah swt ilhamkan sesuatu pada Nur..” katanya bisik menenangkan hati ana….

“ setiap malam selepas hari itu, setiap hari Nur mimpikan tentang keputusan yang Nur pilih adalah silap… “

“ Nur rasa tidak tenang, Nur rasa resah, Nur rasa tidak cukup dalam diri ini dan setiap malam… Nur termimpikan Adam, walaupun tidak jelas tapi Nur yakin Adam lah ilham yang Allah swt beri… “

Alhamdulillah.. alhamdulillah… alhamdulillah… hari ni cukup 12 hari telah ana dan pasangan menjadi mempelai yang halal ikatannya.. syukur Alhamdulillah… ^-^

* hidup ana sangat-sangat Allah swt permudahkan, bila ana tekad sungguh-sungguh untuk nikah, pada waktu dan saat inilah.. terbuka luas rezeki yang sangat-sangat ana tidak duga

Ana mendapat tajaan sebanyak RM 40 k dari kerajaan setelah 3 tahun membuat permohonan dan segala urusan nikah ana , hantaran nikah, baju nikah, cincin nikah dan majlis semuanya fully sponsored! Mak dan bapak ana tidak keluar walaupun satu sen pun , gembira hati ana tidak menyukarkan mereka :) Alhamdulillah! teringat minggu-minggu sebelum bernikah, ketika bulan Ramadhan, pada waktu malam, berdo’a ana bersungguh-sungguh dengan meyakinkan diri dengan rukun Iman ke 3 iaitu Al Quran, kerana Allah swt berfirman..

Dan kahwinkanlah orang-orang bujang (lelaki dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang soleh dari hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNYA, kerana Allah Maha Luas (rahmatNYA dan limpah kurniaNYA), lagi Maha Mengetahui.”

Ayat 32, An-Nur.

Ana pegang sangat ayat ni , dan sesungguhnya Allah swt tidak memungkiri janji , I love You O Allah swt , I love Prophet Muhammad s.a.w, thanks Allah swt for teaching me to be patience, leading me to strive in the road of faith and for giving me a very delightful and beautiful life, Alhamdulillah :)

* ini adalah kisah benar( macam cerita hantu pula ana cerita ni, hihi :P ), sekadar perkongsian atas permintaan kawan-kawan dan sahabat-sahabat, untuk sahabat-sahabat yang belum bernikah, pilihlah jalan terbaik, nasihat ana untuk kawan-kawan yang selalu bertanya soalan..

Nak nikah atau tidak, jawapan biasa ana,

“ tidak nikah pun bagus, nikah pun bagus, yang tidak bagusnya tidak tahu buat pilihan antara dua-dua itu “

“ dengan nikah, separuh dari agama telah kamu lengkapkan, ada sang isteri/suami sebagai peneman yang setia lagi mencomelkan seri muka pada setiap hari, namun sediakan diri yang untuk menjadi suami, bapa dan ketua keluarga “

“ tak nikah pun bagus, tanggungjawab belum bertambah, boleh rancang hidup dengan dengan kukuhkan asas, namun sediakan diri , perisaikan hati dari godaan syaitan, nafsu dan panahan-panahan yang membawakan diri kearah zina “

Sekian, Travelog Cinta Nur Adam

Thursday, September 6, 2012

Tips Bait Muslim ^^

 Tips Bait Muslim ^^

Al-Ustaz Jasim Muhammad al-Mutawwa’, bekas kadi ahwal syakhsiyyah di Kuwait yang kini aktif mengadakan program-program berbentuk bimbingan kekeluargaan, berdasarkan pengalaman dan pengamatannya ketika mengendalikan kes-kes berkaitan dengan masalah rumahtangga menyimpulkan antara sebab berlakunya keretakan dan kegagalan dalam perkahwinan adalah kurang taaruf atau tidak mengenali antara satu sama lain dengan mendalam sebelum berkahwin.

Taaruf yang mendalam atau mengenali bakal teman hidup sebelum melangsungkan perkahwinan sangat penting demi menjamin kesejahteraan dan keseimbangan dalam menjalani kehidupan berumahtangga. Ini tidak bermakna pasangan mesti melalui alam percintaan sebelum berkahwin, kerap bertemu dan berhubung melalui panggilan telefon, sms, chating dan sebagainya.

Percintaan sebelum berkahwin seperti yang dilakukan oleh segolongan masyarakat dan ditonjolkan dalam segala macam media sebagai suatu kemestian, suatu dunia yang penuh dengan keindahan dan keseronokan adalah sebenarnya penipuan belaka. Alam percintaan tidak mendedahkan hakikat diri yang sebenarnya. Masing-masing berusaha menunjukkan yang terbaik sahaja di hadapan pasangannya. Setelah berkahwin barulah terbongkar segala rahsia, segala perangai dan sikap buruk yang selama ini disembunyikan.

Untuk mengenali calon pasangan hidup anda dengan mendalam, al-Ustaz Jasim Muhammad al-Mutawwa’ mencadangkan agar anda mengajukan 10 soalan. Soalan-soalan ini boleh diajukan secara langsung semasa sesi taaruf, atau melalui orang tengah. Jika calon memilih untuk bertemu, melihat dan berkenalan pastikan pertemuan itu tidak dilakukan secara berdua-duaan di tempat suci dan terpencil. Jangan cemari niat yang suci dengan melanggari perintah Allah dan Rasul. Jangan relakan syaitan menjadi orang ketiga di antara anda dengan si dia.

10 soalan itu adalah:

1. Apakah wawasan hidupnya?

Setiap orang mempunyai wawasan dan cita-cita yang ingin dicapai dalam hidupnya. Inilah yang perlu anda ketahui mengenai bakal pasangan hidup anda. Sekiranya anda dan dia mempunyai wawasan dan matlamat hidup yang sama maka perselisihan dalam rumahtangga akan berkurangan.

2. Bagaimanakah kefahamannya mengenai konsep perkahwinan?

Kefahaman serta tasawur yang jelas mengenai perkahwinan amat penting. Sekiranya kedua-dua pihak mempunyai kefahaman yang berbeza, umpamanya satu pihak menganggap perkahwinan hanya sekadar memenuhi tuntutan nafsu semata-mata, sedang satu pihak lagi memandang sebagai satu ibadah, sudah semestinya rumahtangga yang bakal dibina tidak akan aman daripada perselisihan dan pergaduhan.

3. Apakah sifat-sifat yang digemari dan tidak digemarinya?

Adalah penting bagi setiap pasangan mengetahui kegemaran pasangannya, apa yang disukai dan tidak disukainya kerana kadang-kadang perselisihan berlaku disebabkan kelainan kegemaran dan citarasa. Sekiranya kegemaran setiap pihak diketahui terlebih awal mungkin perselisihan dapat dielakkan.

4. Apakah pandangannya mengenai anak pada tahun pertama perkahwinan?

Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeza mengenai masa yang sesuai untuk menimang cahaya mata. Sekiranya satu pihak belum bersedia sedang pihak yang satu lagi sudah tidak sabar untuk bergelar ibu atau ayah, pastilah kedua-dua pihak akan berasa tertekan dan perhubungan akan jadi tegang.

5. Adakah dia mempunyai masalah kesihatan atau kecacatan?

Masalah kesihatan yang kronik atau kecacatan semula jadi pada anggota badan tidak wajar disembunyikan. Mengetahui adanya penyakit atau kecacatan tertentu akan mempengaruhi keputusan yang bakal diambil. Menyembunyikan penyakit yang kronik atau kecacatan yang mengaibkan boleh dianggap sebagai satu penipuan.

6. Adakah dia seorang yang suka bergaul?

Sesetengah orang suka bergaul dengan pelbagai lapisan masyarakat, mempunyai kawan dan kenalan di merata-rata tempat. Sesetengah yang lain pula suka menyendiri, tidak pandai berkawan dan sukar didampingi. Orang macam mana yang anda cari?

7. Bagaimana hubungannya dengan ahli keluarganya?

Perkahwian bukan sekadar aqad yang mempertemukan antara dua jiwa. Sebaliknya perkahwinan merupakan hubungan kemasyarakatan yang mencantumkan antara dua keluarga atau lebih. Oleh itu bakal tunangan harus tahu status keluarga serta hubungan mereka antara satu sama lain. Hubungan kekeluargaan juga sedikit sebanyak menggambarkan keperibadian seseorang.

8. Apakah kegemarannya dan bagaimana dia mengisi waktu lapangnya?

Kegemaran serta cara seseorang memenuhi masa lapangnya juga memberi gambaran tentang wawasan serta cita-citanya dalam hidup ini.

9. Adakah dia aktif dalam mana-mana pertubuhan bukan kerajaan (NGO) atau pertubuhan kebajikan?

Keaktifan dalam persatuan kebajikan atau pertubuhan sukarela menggambarkan dia bukan seorang yang sombong dan mementingkan diri. Orang yang hidupnya sekadar untuk memenuhi cita-cita dan wawasan peribadi semata-mata sebenarnya hidup dalam dunia yang sempit dan mati sebagai insan yang kerdil. Tetapi orang yang hidup dalam perjuangan akan hidup sebagai insan yang hebat dan apabila dia mati namanya akan dikenang zaman-berzaman.

10. Apakah pandangannya sekiranya ibu bapa masuk campur dalam urusan peribadi atau urusan rumahtangga mereka?

Sesetengah orang menganggap rumahtangga adalah masalah peribadi yang terlalu khusus. Tiada seorang pun yang boleh masuk campur walaupun ibu bapa sendiri. Hal ini sangat penting diketahui oleh setiap orang yang akan memasuki gerbang perkahwinan. Apakah pandangan bakal pasangan hidupnya. Adakah dia termasuk dalam golongan di atas atau sebaliknya seorang yang terlalu bergantung kepada kedua-dua ibu bapanya walaupun telah berkeluarga?

Apabila anda telah mendapat jawapan yang bersesuaian dengan apa yang dicari, maka teruskanlah hasrat anda untuk melamarnya. Begitu juga halnya dengan pihak yang dilamar. Pastikan anda mengenali jejaka yang melamar itu dengan mengajukannya 10 soalan di atas.

>>SELAMAT MEMBINA BAITUL MUSLIM>> kopipaste

Sunday, August 26, 2012

sudikah kau mnjadi isteri keduaku...?

ヾ(▰˘◡˘) Sudikah awak jadi ISTERI KEDUA saya??will u marry me?? 

“Awak sudi jadi isteri kedua saya?” tanya Fikri tegas dan yakin.

Tiba-tiba mata Fulanah merah, air mata mula bergelinang di kelopak bawah.

“Tak sangka awak sudah beristeri! Awak jahat! Sanggup mempermainkan hati saya. Awak ingat saya tiada maruah? Hah!” pekik Fulanah dengan suara tersekat-sekat.

Mata Fikri liar melihat kiri kanan, mungkin ada sesiapa yang memandang perlakuan dia dan Fulanah. Bukan takutkan pandangan manusia, tetapi lagak Fulanah langsung tidak selari dengan penampilannya.

“Saya ingat kita lama berkawan, awak masih bujang. Tapi rupa-rupanya…” Fulanah mula sebak.

“Tak. Maksud saya…”

“Sudah! Jangan bermulut manis lagi. Cukup!” potong Fulanah dengan kasar.

“Awak nampak macam alim, tapi sanggup menipu saya. Dan awak sanggup melamar saya menjadi isteri kedua awak. Awak ingat saya ni siapa?” suara Fulanah semakin tinggi, setinggi egonya.

Fikri diam seribu bahasa. Dia sudah tahu ‘Fulanah’ di sebalik Fulanah yang dia kenal selama ini.

Fulanah bergegas dari situ sambil mengelap air mata dengan tudung labuhnya yang berwarna kuning. Dalam hatinya, Fikri seolah-olah menghinanya apabila memujuknya untuk bermadu.

Fikri muram. Namun masih terselit kekecewaan di sudut hatinya. Kekasih hatinya belum bersedia rupa-rupanya.

“Ada hikmah,” bisik hati kecil Fikri, sekecil pandangannya terhadap Fulanah.

Hujung minggu berjalan seperti biasa. Program-program dakwah menyibukkan jadual Fikri sebagai seorang Muslim yang beramal dengan apa yang diyakininya. Duitnya banyak dihabiskan untuk memenuhi tuntutan dakwah yang seringkali memerlukan pengorbanan yang tidak berbelah bahagi. Namun, hatinya tegas dan yakin bahawa inilah jalannya. Jalan yang membawa dia menemui Tuhannya dengan hati yang tenang serta bahagia di hari kelak.

Keyakinan serta keaktifan Fikri berdakwah sedikit sebanyak memenangi hati gadis-gadis dalam jemaahnya. Malah, Fikri dilihat sebagai calon suami yang bakal memandu keluarganya nanti ke arah memperjuangkan agama yang dianutinya sejak sekian lama. Sudah terlalu ramai Muslimah yang menaruh hati padanya, namun, Fulanah terlebih dahulu rapat dan memenangi hati Fikri. Bagi Fulanah, Fikri seperti pelengkap kepada dirinya. Namun, hanya sehingga saat Fikri melamarnya menjadi isteri kedua.

Fikri masih lagi aktif dalam dakwah meskipun hubungannya dengan Fulanah nampak seperti tiada jalan penyelesaian.

Dia mahu berbaik dengan Fulanah, namun sikap Fulanah yang keras dan kurang memahami erti dakwah membantutkan usaha Fikri tersebut. Bagi Fulanah, Fikri tak ubah seperti lelaki lain.

Gerak kerja dakwah Fikri berjalan seperti biasa. Siangnya ke hulu ke hilir memenuhi program serta amal jariah kepada masyarakat. Malamnya sibuk dengan mesyuarat dengan sahabat-sahabat seangkatannya. Fikri semakin percaya jalan dakwahnya, sama sekali dia tidak akan berganjak dari jalan ini hatta datang ancaman sebesar gunung sekalipun.

Dia terlalu matang, jauh sekali daripada pemikiran pendakwah lain yang semudanya. Namun, Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Pemurah. Sekali lagi Dia menghantar seorang perempuan bagi menguji Fikri sama ada dia menjadi pemangkin atau perencat bagi dakwah Fikri.

Suatu petang dalam suatu program dakwah di sebuah madrasah, Fikri dikejutkan dengan luahan ikhlas dari sahabat lamanya, Nusaibah. Fikri sekali lagi gusar takut-takut Nusaibah tidak dapat menjadi sayap kiri perjuangannya selepas berumahtangga nanti. Isteri pertamanya sudah pasti membawa Fikri menemui Tuhannya, namun, Nusaibah yang kurang dikenalinya adakah sama seperti Fulanah atau tidak?

Fikri bercelaru, tetapi tidak bermakna lamaran Nusaibah ditolak. Dia meminta sedikit masa untuk memikirkan keputusan tersebut. Setelah merisik pemikiran Nusaibah daripada beberapa sahabat terdekatnya, Fikri berjumpa dengan Nusaibah bertemankan sahabat baiknya. Dengan tegas dan yakin, sekali lagi Fikri mengulangi soalan yang pernah ditanya kepada Fulanah.

“Awak sudi jadi isteri kedua saya?” tanya Fikri tanpa segan silu.
“Sudi,” jawab Nusaibah ringkas.

“Err, err, betul ke ni?!” tergagap Fikri apabila menerima jawapan Nusaibah yang tenang dan yakin.

Nusaibah mengangguk kepalanya sedikit. Langsung tiada rasa takut mahupun kecewa apabila lamaran sebagai isteri kedua yang dilafazkan oleh Fikri.

“Kenapa saya?” tanya Fikri ingin tahu.
“Saya ingin membantu gerak kerja dakwah awak,” jawab Nusaibah yakin tetapi sedikit malu.
“Baiklah,” jawab Fikri tersenyum.

Akhirnya, Fikri dikurniakan sayap kiri yang sangat membantu dalam gerak kerja dakwahnya selama ini. Setelah seminggu mendirikan rumahtangga bersama Nusaibah, Fikri terasa dakwahnya semakin laju. Jadualnya senang, pakaiannya dijaga, makannya disedia. Malah, Nusaibah sangat membantu gerak kerja Fikri semampu mungkin. Setiap kali turun ke lapangan untuk berdakwah, Fikri membawa Nusaibah untuk membantu kerja dakwah seadanya. Kadang-kala letih menyinggah Nusaibah. Suaminya terlalu kerap keluar berdakwah, seperti mesin yang tiada hayat. Namun, inilah yang dia yakini sebelum berkahwin dengan Fikri. Membantu suami melancarkan gerak kerja dakwah. Nusaibah juga berjaga-jaga takut dirinya pula yang menjadi pembantut atau penghalang dakwah suaminya.

“Abang, saya nak tanya boleh?” sapa Nusaibah dalam kereta sewaktu dalam perjalanan ke sebuah program dakwah.
“Ye sayang?” jawab Fikri sambil memandu.
“Abang tak pernah pun bawa saya jumpa isteri pertama abang,” luah Nusaibah yang sangat teringin berjumpa dengan madunya.
“Dah sampai sana nanti, kita akan jumpa,” Fikri menoleh sedikit ke arah Nusaibah, sambil tersenyum.
“Yeke? Dia datang program tu rupanya,” jawab Nusaibah riang.

Hatinya berdebar ingin berjumpa madunya yang banyak membantu Fikri dalam gerak kerja dakwah. Di sudut hati kecil Nusaibah, dia merendah diri kerana usahanya membantu dakwah suaminya hanya sedikit berbanding dengan isteri pertama Fikri yang banyak membantu selama ini. Tidak hairanlah Fikri aktif dalam dakwah sebelum ini.

“Kita dah sampai,” Fikri membuka pintu keretanya sambil memegang beg berisi fail di tangannya. Fikri berdiri, menghadap ke arah sebuah khemah di hadapan masjid, lalu menoleh ke arah Nusaibah yang berdiri di sebelah kiri kereta.

“Itu isteri pertama abang,” Fikri menuding jari ke arah khemah tersebut.
“Mana bang?” Nusaibah mengecilkan matanya, fokusnya mencari arah jari Fikri.
“Tak nampak pun,” Nusaibah meninggikan sedikit hadapan kakinya.
“Siapa nama isteri pertama abang?” Nusaibah sangat berdebar.

Fikri tersenyum lebar, memandang Nusaibah penuh tenang.

“Perjuangan!!” jawab Fikri.

——————————————

Sedarlah semua kalian akan dimadukan!

Jika dirimu bakal seorang isteri…
Terimalah kenyataan bahawa anda akan dimadukan,

Bahkan anda bukan isteri pertama yang bakal dikahwini…

Tetapi anda adalah bakal isteri kedua!!!

Kerana isteri pertama bagi suamimu ialah perjuangan Islam!!!

Perkahwinan ini telah lama dilangsungkan…

Kehadiran dirimu…

Adalah untuk bersama berganding bahu memperjuangkan Islam

Bukan menjadi batu penghalang perjuangan suamimu!

Janganlah jadikan dirimu sebagai punca serta merendahkan harga dirimu…

Dengan terjadinya perceraian suamimu dengan isterinya yang pertama iaitu perjuangan Islam!

Jika dirimu bakal seorang suami…

Terimalah hakikat…

Anda bukanlah suami yang pertama yang bakal dinikahinya

Atau insan yang pertama yang dicintai dan disayangi oleh bakal isterimu!!!

Bahkan dirimu adalah insan yang kedua yang dicintainya,

Kerana suami yang pertama bagi isterimu… 

Ialah perjuangan Islam dan memartabatkannya!

Dia mencintaimu kerana dirimu mencintai Islam dan memperjuangkan Islam.

Jika dirimu tidak sedemikian,

Sekelumit cinta pun tidak akan lahir dalam sanubari isterimu!

Bantulah isterimu dan kuatkanlah dia untuk teruskan perjuangan!!!

[copy paste dari sahabat segamat, johor]

Monday, August 6, 2012

lelaki dulu vs kini

Dulu,

Bila disebut lelaki
Wanitanya mendongak megah
Lelaki kami Asadullah, Saifullah
Tokoh ramai tak terkira


Kini,
Bila disebut lelaki
Wanitanya menunduk lemah
Tokoh kami sedikit sekali
Ramainya boneka Yahudi



Dulu,
Bila disebut lelaki
Wanitanya tenang di hati
Lelaki kami menjaga, melindungi



Kini,
Bila disebut lelaki
Wanitanya mahu cabut lari
Lelaki khianat , perogol bersiri



Dulu,
Bila seorang wanita teraniaya
Sepasukan kuda putih membela
Al-Mu'tasim kebanggaan wanita



Kini,
Ramai wanita suci dipenjara
Diperkosa minta dibela
Lelaki tunduk tak bertenaga



Dulu,
Bila wanita di bawah jagaannya
Lelaki memagari sehabis daya
Tiada siapapun berani menggoda



Kini,
Bila wanita di bawah jagaannya
Lelaki tak kisah auratnya terbuka
Wanitanya dibiar bebas, binasa



Dulu,
Lelaki menggadai harta dan nyawa
Untuk mengangkat kemuliaan agama



Kini,
Lelaki menggadai ketinggian agama
Demi nafsu , dunia dan seisinya



Dulu,
Lelaki bermatian mencipta sejarah
Kental berjihad , tekun berdakwah



Kini,
Lelaki hanya menyanjungi sejarah
Diri bermalasan, tenaga tak dikerah



Dulu,
Lelaki memperjuangkan Deen dan Ummah
Al-Farouq , Zunnurain mati terbunuh



Kini,
Lelaki memperjuangkan diri dan kroninya
Hingga sanggup membunuh



Dulu ,
Lelaki bersatu menghadapi musuh
Angkatannya kuat dan teguh



Kini,
Lelaki berpuak dan berpecah
Sesama sendiri saling bertelingkah



Kembalilah lelakiku
Pada kelelakianmu
Kami rindukan lelaki dulu
Acuan Madrasah Rasul



FATIMAH SYARHA MOHD NOORDIN
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...